Thursday, July 14, 2011

Tadabur Alam With Rohis

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal 23 Juni 2011. Rohis sekolah saya mengadakan acara Tadabur Alam. Tema-nya adalah "Get Closer to Allah by Getting Closer to Nature"

Tujuan kami adalah Wana Wisata Sukamantri, sebuah tempat perkemahan + hutan-hutan yang masih ada. Sukamantri berada di kawasan Gn. Salak Utara pada ketinggian 840 dpl.

Start perjalanan dari sekolah. Semua peserta diharapkan berkumpul di mesjid sekolah sebelum jam 7 pagi. Saat sampai di sekolah terlihat panitia sibuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk acara nanti.

Diluar rencana, keberangkatan kami ke Sukamantri ngaret. Selain karena pesertanya belum terkumpul semua, tiba-tiba saja angkot yang kami sewa membatalkan janji dikarenakan tempatnya terlalu jauh. Setelah menunggu sekitar 1 jam, akhirnya panitian menemukan angkot pengganti.


Menunggu di depan Sekolah

Akhirnya angkot tibaaa... \(^_^)/

Kok malah main-main =__="

Akhirnya kami pun berangkat menuju lokasi. Untuk kedua kalinya saya pergi ke Sukamantri.

Selama perjalanan saya duduk di kursi depan sebelah supir. Terdengar teman-teman dan alumni berbincang-bincang. Saya hanya mendengarkan dan kadang ikut tertawa... (pegel nengok ke belakang terus =___=")

Suasana jalan di pagi kala itu cukup rame karena masyarakat mulai berangkat untuk bekerja.
Sempat arus kendaraan macet...

Saat macet

Setelah berjalan sekitar 1,5 jam... akhirnya kami sampai di lokasi pertama. Lokasi pertama sangat familiar dipikiran saya. Bagaimana tidak, saya sudah melewati lokasi ini 3x. Lokasi ini sangat mudah dikenali karena di sini adalah batas terakhir jalan beraspal.

Saat turun dari angkot terlihat 2 warga yang sedang duduk-duduk di depan warung. Di sudut lainnya terlihat 2 orang sedang bekerja memasuki pasir ke dalam Truk.

Two Workers

Di sini, kami briefing dan ada pembagian kelompok. Tidak lama, kami pun langsung berangkat menuju Sukamantri dikarenakan jadwal yang sudah mepet.

Briefing

Berangkaatt~

Jalan yang kami lalui adalah jalan yang penuh dengan bebatuan abu-abu. Tak jarang pula kendaraan-kendaraan yang mau mengambil batu dan pasir lalu lalang melewati jalan yang penuh bebatuan ini.

Salah satu kendaraan yang melintas

Di sini semuanya berjuang. Lagi-lagi saya sengaja mengambil posisi paling belakang. Selain dikarenakan saya lelet, saya juga harus sering-sering mengatur nafas. Plus, tidak lupa untuk mengabadikan momen-momen yang ada... :D

Dalam beberapa meter terlihat dari balik pagar ada peternakan sapi. Sebelum-sebelumnya setiap kali saya ke sini saya tidak pernah melihat sapi-sapi yang diternakkan. Namun, kali ini saya beruntung karena bisa melihat sapi-sapi yang diternakkan di sana... ^_^d


Behind The Fence

There are Big Cows

Perjalanan di lanjutkan. Jarak ke Sukamantri bagi saya jauh. Beberapa kali saya berhenti. Tapi itu semua terbayar dengan pemandangan yang ada...

I'm the Yellow One

Saat menghadap ke belakang

Sampailah saya dan beberapa teman di sebuah tempat yang d batasi oleh portal. Di sebelah kanan saya terlihat sebuah kantor. Pegawai di sana sempat menyapa kami.

Pegawai: "mau kemana dek??"
Kami : "Mau ke Sukamantri pak!"
Pegawai: "Mau berkemah?"
Kami : "Nggak pak, hanya acara kecil-kecil saja. Tidak berkemah."
Pegawai: "ooohh... Hati-hati di jalan ya..."
Kami : "Iya pak, terimakasih banyak..."

Kantornya...

Di seberang kantor tersebut (sebelah kiri saya), terdapat sebuah rumah dengan luas tanah yang entah berapa hektar tamannya...

Rumahnya

Dari portal ini hingga ke Sukamantri, kita akan menemui beberapa bangunan yang terbengkalai yang sudah tidak terurus.

Benteng?

Old and Banned


Setelah berjalan sekian lama... (tidak hitung berapa lamanya... =__=")
Akhirnya kelompok saya bertemu dan bergabung dengan kelompok lainnya.
Terlihat plang bertuliskan KUJANG RAIDER di depan kami. Akhirnya kami memutuskan untuk istirahat d deket plang tersebut. Panitia menyemangati kami dan berkata, "Ayo-ayo semangat. Tinggal bentar lagi kok.."

Keep Walking Guys.. :)

Finally, Kujang Raider

Dari plang Kujang Raider, suasana hutan semakin terasa. Terlihat cahaya matahari berusaha menembus dedaunan yang lebat, sehingga terbentuklah Ray of Light yang tipis....

Suasana Hutan mulai terasa

Narsis dulu bentar... :)

Setelah bernarsis ria beberapa saat, kami pun melanjutkan perjalanan. Kami mengambil shortcut yaitu, memilih jalan yang langsung ke atas melewati pepohonan. Tidak mengikuti jalan bebatuan yang berbelok-belok dan jauh.

Shortcut

Narsis lagi setelah berhasil


Akhirnya, sampai juga kami di Sukamantri. Kami pun langsung duduk dan mengatur napas.Tampang lelah terlihat dengan jelas di muka para peserta. Satu per satu peserta mulai mengeluarkan camilannya masing-masing. Sambil makan, briefing kembali diadakan. Ada penyambutan dari host, ketua panitia, dan perwakilan dari alumni.

Berkumpul bersama

Ketua Panitia memberi sambutan

Setelah itu kami pun langsung dibagi menjadi beberapa kelompok. Saya mendapat kelompok ke 7 bersama 2 adik kelas (yang satu PJ = Penanggung Jawab) dan 1 alumni.

Setelah semuanya berkumpul bersama masing-masing kelompok, satu per satu kelompok pun mulai berangkat ke curug yang ada di dalam hutan.

Dalam perjalanan ke curug ini, kami harus menemukan beberapa petunjuk yang disembunyikan panitia dalam hutan. Dalam mencari petunjuk ini, sangat sulit, dikarenakan kita fokus pada jalur, dan petunjuknya itu betul-betul seperti bunglon... =___="

Berangkat

Melewati Batang" kecil yang begitu lebat

Perjalanan ke curug kami ambil melalui jalur aliran air dari curug. Terakhir saya melalui jalur tersebut, aliran air sangat deras dikarenakan saat itu musim hujan. Sedangkan saat kemarin kami melalui jalur tersebut. Saya kaget karena, sungai kecil tersebut kering.

Kering....

Meskipun kering tetap saja kami harus berhati-hati. Selain batu-batu licin karena lumut dan air, Banyak juga bebatuan yang "galau" alias Labil. Oh iya, tidak hanya medannya yang bikin terpeleset, sepatu pun menjadi faktor utama.. hehehhe... :p

Setelah sekian lama... Akhirnya kami sampai di sebuah tebing... Nah ini nih yang bikin jantung saya gedebag gedebug alias berdetak kencang. Bagaimana tidak, tebing itu betul -betul 90 derajat!! dan kita harus mendakinya...
Saya kewalahan mendaki tebing tersebut. Dan bisa dibilang saya orang yang paling riweuh. =__="

Setelah mendaki, perjalanan kembali dilanjutkan. Akhirnya, setelah melewati berbagai macam rintangan, sampailah kami di curug. Curug ini lagi-lagi mengejutkan saya, karena aliran airnya tidak begitu deras...
Curug

Aliran air

Setelah semuanya duduk di tempat yang tersediakan oleh alam, alumni pun memberikan materi. Dalam materi ini, kita sebagai manusia dihimbau untuk selalu menjaga air, menggunakan air sebaik-baiknya. Karena air adalah pondasi bagi kehidupan yang ada di bumi ini.

Pemberian Materi

Jernihnya air

Setelah pemberian materi, kami pun kembali ke base camp. Jalur kali ini pun berbeda. Kami melewati jalur pendakian yang sudah disediakan. Meskipun begitu, jalur ini tampak berbeda di mata saya. Lebih curam dan licin. Dalam perjalanan base camp, tangan saya sempat kena tumbuhan yang tidak tahu jenis apa. Tetapi menyebabkan perih (bahkan ampe rumah masih berasa perihnya =___=")

Sesampainya di base camp, kami pun istirahat dan makan siang. Saya dan beberapa teman yang membawa kamera tetap mengabadikan momen-momen yang ada lalu makan.

Setelah makan siang, sholat Dzuhur pun mulai. Kami melakukan sholat di base camp. Tidak di mushola yang telah disediakan. Sholat dalam suasana alam begitu enak dan lebih khusyuk.

Selesai makan siang dan sholat, game pun dimulai. Kali ini adalah lomba membuat yel-yel. Masing-masing kelompok harus membuat yel-yel dan harus dipentaskan di depan kelompok lain.
Lomba yel-yel

Tiba-tiba tetesan air hujan mulai terasa. Diputuskan acara ditutup setelah pembagian hadiah. Satu per satu murid yang membawa payung mulai mengeluarkan payungnya. Sampai di pos depan, kami menunggu konfirmasi angkot. Beberapa peserta mengharapkan angkot sampai atas dikarenakan barang bawaan yang banyak, hujan yang mulai deras, dan ada yang kena asthma.

Mendung

Menunggu di pos

Sambil menunggu konfirmasi, terasa perut saya mulai lapar... (LAGI?! =___=") Akhirnya saya memutuskan untuk makan di warung.

Suasana saat itu betul-betul sedang hujan + kabut mulai turun. Terlihat rombongan yang telah selesai kemping menunggu jemputan mereka, dan ada pula yang baru memulai acara kemping mereka dengan games-games bertemakan alam / outbound

Camping Ground

Di warung saya memesan mie goreng dan es teh manis. Anda gak percaya saya tulis es teh manis?? Beneran loh... dalam cuaca dingin saya memesan es teh manis. Alumni aja ampe melototin saya. ehehehe... :p Dan parahnya lagi, saya memesan mie goreng tanpa sambal dan malah dikasih sambal... Alhasil es teh manis langsung habiiiiisss totaaaaallll!!! =___="

Waktu menunjukkan jam 5 lebih. Dan kita baru turun setelah mendapat konfirmasi kalau angkot menunggu di Kujang Raider. Alhamdulillah.... Namun, suasana sudah mulai gelap dan kami mengambil jalan yang berbelok-belok dikarenakan jalur shortcut pasti licin gak karuan. Saya pun mengeluarkan HP saya dan menghidupkan flash yang ada di HP.

Mulai Gelap

Sampai Kujang Raider tanpa basa basi langsung naik angkot. Kali ini angkotnya hanya dua. Dan dua-duanya diisi oleh peserta dan panitia sambil berdesak-desakan. Namun, karena pengemudi angkot takut angkotnya nyangkut atau takut ada yang rusak di bagian bawah angkot karena jalan bebatuan dan sangat mepet dengan angkot, akhirnya ada 3 orang yang jalan.

Pengantar perjalanan Pulang

Mereka jalan dibelakang angkot. Dan pencahayaan mereka hanyalah lampu angkot yang merah. Terlihat angkot di depan para peserta turun. Ternyata medan yang akan dilalui angkot akan sangat sulit bila isi angkotnya penuh, karena jalurnya agak dalam. Akhirnya satu persatu dari kami turun. Yang di dalam angkot hanya peserta yang sedang sakit dan mengalami cidera karena memaksakan diri.

Saat turun dari angkot lagi-lagi aku menghidupkan flash HP. Meskipun sudah dibantu lampu angkot, namun saya tetap jaga-jaga.

Saat berjalan terlihat lampu-lampu dari kota Bogor mulai hidup satu per satu. Terlihat sekali dari seberang peternakan sapi ini. Sungguh indah dan menakjubkan.

Selesai melewati medan yang cukup menyulitkan angkot, kami pun kembali masuk ke dalam angkot dan langsung meluncur ke sekolah lagi. Dalam perjalanan beberapa orang tua dari kami sudah mulai menelepon menanyakan lokasi, mencium aroma sate dan makanan kaki lima lainnya yang sungguh menggiurkan, bersenda gurau, dsb.

Sekitar jam 7. Kami pun sampai di sekolah. Ada yang langsung pulang, ada pula yang masih menunggu dan membantu panitia. Saat pulang semuanya pasti mengucapkan kata Terimakasih dan Sampai Jumpa... :D :) (^_^)/


My life is My Story is My Adventure

No comments:

Post a Comment